Thursday, September 22, 2011

Hadiah Kejutan - Humor

Hadiah akan berkesan bila pas atau sesuai dengan harapan dan kebutuhan orang yang menerimanya. Saya sangat yakin dengan hal ini karena saya pernah mengalaminya sendiri. Saya juga pernah melihat hal yang sama pada orang lain.
Dalam pelatihan saya ada sesi “permainan” saling memberi hadiah antar-peserta. Salah seorang peserta tampak terkejut lalu menangis haru mendapat hadiah sebotol minyak telon. Rupanya hadiah berharga tak lebih dari Rp25 ribu itu telah menyentuh hatinya. Selidik punya selidik, sang General Manager (GM), peserta pelatihan saya tersebut, ternyata baru bisa tidur nyenyak kalau dibalur minyak telon. Dan ia terharu mendapat perhatian dan hadiah kejutan dari temannya.
Saya juga pernah mengalami hal serupa. Beberapa waktu lalu saya berencana membeli iPad. Eh, tanpa diduga pak Sentot, pimpinan Trijaya FM, menghadiahi saya iPad terbaru lengkap dengan casingnya yang keren. Hadiah kejutan dari pak Sentot ini sangat berkesan dan tak akan pernah saya lupakan.
Nah, pernahkah Anda memberi hadiah yang berkesan buat orang tua? Buat pasangan hidup Anda? Atau, orang-orang yang Anda cintai? Kalau belum, bersegeralah, beri mereka hadiah kejutan. Hadiah yang benar-benar mereka harapkan.
Omong-omong soal hadiah kejutan, saya punya kisah tentang seorang suami yang ingin memberi hadiah kejutan kepada istrinya. Mudah-mudahan Anda bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.
Alkisah, seorang suami pergi ke toko alat tulis paling terkenal di kotanya. “Tolong berikan saya pulpen yang paling indah?” kata lelaki itu sambil tersenyum.
“Buat apa pulpen indah ini, pak?” kata penjaga toko dengan ramahnya.
Lelaki itu langsung menjawab, “Hadiah kejutan buat istri saya!”
“Istri bapak pasti senang mendapat hadiah pulpen ini,” kata penjaga toko. Sambil membungkus pulpen hadiah, ia bertanya lagi, “Mengapa bapak memberi hadiah pulpen indah ini?”
Dengan tersenyum lelaki itu menjawab, “Saya baru ikut pelatihan, kata trainernya berilah hadiah kejutan agar cinta istrimu makin menggila.” Si penjaga toko manggut-manggut, dia-diam dia kagum kepada lelaki paruh baya itu.
Dengan mata berbinar lelaki itu melanjutkan ceritanya, “Semoga hadiah ini benar-benar menjadi hadiah kejutan yang membuat istri saya benar-benar terkejut.”
“Kok begitu, pak?” tanya penjaga toko.
“Karena, sebenarnya yang diminta istri saya adalah kalung berlian bukan pulpen!”

Artikel Terkait